Pedagang bunga tabur di pasar tradisional Dekso, Kulon Progo
Pandemi virus corona berdampak terhadap tradisi Nyadran atau ziarah kubur jelang bulan ramadan 1441 H.
Akibat wabah virus corona yang sudah merenggut ratusan nyawa di Tanah Air tersebut, di beberapa wilayah di Kulon Progo, tradisi nyadran terpaksa ditiadakan. Banyaknya wilayah yang meniadakan tradisi nyadran inipun berdampak terhadap penjualan bunga tabur.
Kondisi seperti ini tidak hanya dirasakannya di pasar Dekso, namun juga di beberapa pasar tradisional lainnya.
"Kan jualannya ikut hari pasaran, di lokasi lain juga sama saja. Penjualannya juga menurun drastis," katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah satu penjual bunga tabur lainnya. Bahkan menurutnya, pasokan bunga tabur juga mengalami pengurangan.
"Biasanya yang nyetor bunga itu ada empat orang, sekarang tinggal dua orang saja. Jadi bukan hanya di tingkat pedagang imbasnya tapi juga petani dan pengepul," tuturnya.
Namun wanita paruh baya ini menyampaikan bahwa dirinya akan tetap berusaha dan akan terus berjualan walaupun keadaan saat ini memang berubah. "Sedikit banyak ya disyukuri yang penting sudah berusaha," katanya. (https://jogja.tribunnews.com)