Bunga krisan dari Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, siap dipasarkan ke Jepang. Pengiriman bunga cantik ke Negeri Sakura ini rencananya pada Januari 2020.
Ketua Paguyuban Pengelola Bunga Krisan Seruni Menoreh Suharso mengatakan bunga krisan dari Gerbosari rencananya akan dipanen dan dikirim lalu dikirim ke Jepang pada Januari 2020. Paguyuban Seruni Menoreh sudah memiliki tujuh kubung bunga krisan dengan luas lahan mencapai 700 meter persegi siap memenuhi kebutuhan ekspor ke negara berbenda matahari terbit tersebut.
Suharso mengatakan, sebelum dikirim ke luar negeri, importir Jepang sudah menerima sampel bunga krisan. "Pihak Jepang sudah menerima sampel produk bunga krisan kami. Mereka sudah oke," kata Suharso di Gerbosari Sabtu, 30 November 2019.
Menurut dia permintaan bunga krisan dari Jepang tergolong tinggi, rata-rata mencapai 600.000 tangkai setiap bulan. Untuk memenuhi permintaan tersebut, tahun depan akan ada penambahan 5-6 hektare lahan untuk kubung bunga krisan. "Saat ini kami belum mampu memenuhi permintaan bunga krisan yang tinggi dari Jepang," ungkapnya.
Suharso mengatakan saat ini Paguyuban Seruni Menoreh memiliki sekitar 90-100 kubung bunga krisan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Bunga krisan dari Samigaluh ini, biasanya dijual ke Wates, Kotabaru, Bantul, serta Purworejo, Jawa Tengah. "Meski demikian, belum semua permintaan pasar bisa dipenuhi," ujar dia.
Salah satu petani krisan di Samigaluh, Sarwo mengatakan bunga krisan yang akan dikirim ke Jepang ada dua varietas yaitu Fiji dan Salju. Orang Jepang menurut Sarwo, menyukai dua varietas itu. "Saya selama ini menggarap lahan krisan milik kakak yang menjadi salah satu kubung krisan yang akan diekspor ke Jepang," ucap Sarwo.
Dia menambahkan, sejak akhir September sudah dibangun tujuh greenhouse bunga krisan yang baru, untuk kebutuhan ekspor ke Jepang. Setelah pembangunan tersebut, langsung dilanjutkan dengan penanaman bibit krisan dengan perkiraan panen pada bulan Januari 2020. (www.tagar.id)