Ilustrasi perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Diplomat Indonesia tertahan karena Papua Nugini menutup perbatasan mencegah virus corona.
Seorang konsulat Indonesia untuk Papua Nugini (PNG), Abraham Lebelauw, dilaporkan tidak diizinkan melewati perbatasan di Kota Vanimo dari Provinsi Papua Barat. Alasannya, pemerintah PNG memutuskan menutup perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona dari China.
Seperti dilansir Radio New Zealand, Rabu (5/2), Lebelauw menyatakan sudah berusaha menjelaskan bahwa dia diplomat dan memiliki kekebalan hukum. Dia mengatakan sudah siap diperiksa kesehatannya karena di pos perbatasan sudah disiapkan pemantau suhu tubuh.
Akan tetapi, petugas pos perbatasan PNG tetap menolak mengizinkan Lebelauw masuk ke negara mereka. "Sampai saat ini belum ada kasus virus corona yang terjadi di Indonesia dan saya juga tidak berkunjung ke Wuhan (kota sumber wabah virus corona di China)," ujar Lebelauw. Lebelauw terpaksa menunggu di Jayapura bersama sejumlah warga PNG yang dilarang masuk.
"Sebagai negara tetangga saya berharap bisa menjalin hubungan dengan PNG untuk menyelesaikan persoalan bersama-sama, seperti yang kami lakukan ketika merebak wabah polio di masa lampau," kata Lebelauw. CNNIndonesia.com sudah meminta tanggapan Kementerian Luar Negeri terkait hal ini. Namun, sampai berita ini dibuat mereka belum memberikan konfirmasi. Sampai saat ini korban meninggal akibat virus corona nyaris mencapai 500 orang. Wabah itu merebak di China sejak akhir 2019. (https://www.cnnindonesia.com)